Senin, 31 Oktober 2011
Tugas Kelompok Etika Profesi Akuntansi
Maryati (20208778)
Merdekawati Zahara (20208796)
Rika Pransiska (21208056)
Kelas : 4 EB 08
Universitas Gunadarma
2011
Sumber : Paseban.com
Latar Belakang
Telekomunikasi telah menjadi candu bagi masyarakat luas. Perkembangan globalisasi dunia mampu menipiskan bahkan meniadakan jarak geografis melalui media komunikasi virtual. Setiap manusia memerlukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tak mengherankan jika bisnis telekomunikasi berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Kondisi geografis Indonesia mendukung industri seluler berkembang pesat dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi mampu menggeser media komunikasi dari kebutuhan sekunder atau tersier menjadi kebutuhan primer. Lihat saja, jika dulu telepon seluler (ponsel) menjadi barang mewah konsumsi kelas menengah keatas, sekarang hampir seluruh elemen kelas masyarakat telah memiliki ponsel sebagai bagian dari kebutuhan dan gaya hidup. Tak peduli seorang pejabat negara, pengusaha, mahasiswa, pelajar hingga tukang sayur keliling hampir dapat dipastikan merupakan pengguna ponsel. Meski sama-sama memiliki ponsel, pasti terdapat perbedaan penggunaan fasilitas antar pengguna ponsel itu. Sebagian konsumen cukup puas dengan menggunakan fasilitas pesan pendek (sms) dan panggilan telepon (voice call), namun sebagian konsumen lainnya sangat membutuhkan koneksi internet melalui jaringan GPRS maupun 3G. Tak heran jika para operator ponsel terus memperbanyak fitur dengan tarif bersaing. Dengan adanya sistem telekomunikasi kita dapat mengetahui sebuah informasi serta mengetahui atau berbicara dengan orang lain tanpa mengenal batas dimana dan kapanpun kita berada. Perkembangan teknologi sekarang ini telah menjadikan media telekomunikasi bukan lagi menjadi barang yang mewah, handphone khususnya. Kita bisa melihat sekarang ini bahwa rata-rata setiap orang sudah memiliki handphone untuk mempermudah melakukan komunikasi serta mendapatkan informasi. Sedangkan operator yang ada, mungkin negara kita merupakan salah satu Negara yang cukup banyak terdapat operator seluler-nya, belum lagi dengan beberapa dari lini produk mereka, hal yang wajar jika kita sebagai konsumen merasa bingung untuk mendapatkan yang terbaik diantara semua itu. Semakin banyaknya pemain, kita merasa sangat bingung karena masing-masing kartu seluler memiliki penawaran yang menarik, terutama dalam hal tarif.
Kasus
Persaingan antara operator seluler sungguh menarik, khususnya dalam memperebutkan persepsi pelanggan sebagai operator telepon yang paling murah. Kategori tarif murah yang awalnya berhasil dimiliki oleh Esia dari Bakrie Telecom untuk teknologi CDMA dan IM3 untuk teknologi GSM mendapatkan tantangan berat dari Flexi Telkom (CDMA) dan XL serta Axis (GSM).
Dengan dukungan iklan dan promosi yang gencar, persaingan memperebutkan kategori telepon CDMA dan GSM yang paling murah dan hemat terus berlangsung dengan sengit. Dalam dunia pemasaran, persepsi pelanggan adalah segala-galanya. Sekali berhasil masuk kedalam persepsi pelanggan sebagai yang paling murah dan hemat, maka selanjutnya akan terjadi peningkatan jumlah pelanggan, karena harga adalah salah satu kriteria utama dalam kategori pelanggan ritel.
Nah persepsi operator paling murah perlu kita uji secara kritis apakah memang benar yang paling murah? Kini dengan mudah bisa dicek dengan cepat dan praktis oleh fitur canggihTELCOLATOR yang disediakan oleh Paseban.Com.
Tools ini ternyata sangat bermanfaat, kita cukup memilih operator SimCard yang kita pakai, pilih jenis prabayar atau pascabayar, lalu tujuan telepon apakah sesama operator, operator lain atau PSTN, setelah itu tinggal klik View dan akan muncul tarif sesungguhnya. Apabila kita akan membandingkan dengan tarif operator lain, kita tinggal memasukkan operator dan jenis SimCard kita dan klik View lagi maka akan tampil perbandingan tarif.
Sangat praktis dan membuat kita menjadi lebih cerdik dan yakin bahwa pilihan kita selama ini tidak salah. Dengan cara ini, apabila kita ingin mencari yang paling murah dan hemat gunakan saja TELCOLATOR. Kalau Anda puas, ajak rekan dan teman Anda untuk mencobanya dan menjadi anggota Paseban.Com.
Berkat pengujian dengan TELCOLATOR, Ternyata Esia masih yang termurah untuk telepon CDMA, sehingga persepsi yang coba dibangun Flexi Telkom dengan berbagai promo dan iklan akan sia-sia kalau tidak didukung oleh pengalaman pelanggan (dalam ilmu pemasaran disebut sebagai experiental marketing).
Strategi ini tampaknya digunakan oleh Axis dengan benar-benar memberikan harga yang menarik dan diimbangi dengan promosi dan iklan yang cukup besar, namun dengan masih terbatasnya jangkauan layanan (coverage) sebagai operator baru strategi ini mengalami kendala yang cukup serius dalam menarik pelanggan kategori telepon murah GSM.
Kiat lain dalam mendapatkan tarif telepon hemat adalah dengan memanfaatkan tarif sesama operator. Tarif ini adalah tarif yang paling murah karena operator tidak harus membayar biaya interkoneksi antar operator. Strategi ini banyak digunakan oleh komunitas yang sering berkomunikasi baik sosial maupun bisnis. Komunikasi kantor dengan pegawainya atau mitra usaha, antara anggota keluarga, sesama teman bergaul.
Lebih mudah lagi kalau kita memiliki ponsel yang punya slot SimCard ganda, sehingga satukartu SimCard bisa digunakan khusus untuk melakukan pembicaraan sesama operator. Panggilan ke luar kota (atau SLJJ Sambungan Langsung Jarak Jauh) akan dihitung berdasarkan region atau zona Contohnya panggilan ke PSTN (Telkom Fixed Line), tarif diberlakukan untuk zona 1, zona 2, dan zona 3. Sekali lagi dengan menggunakanTELCOLATOR hal ini bisa disimulasi dengan cepat dan mudah.
Untuk pembicaraan Internasional, saat ini juga sudah banyak pilihan tersedia berdasarkan kualitas suara. Untuk panggilan internasional, perusahaan Telkom Group memiliki tiga tingkatan kualitas, teknologi dan harga dengan kode akses yang berbeda yaitu kode akses 007, 017 dan 01017. Kode akses yang terakhir dikenal murah karena menggunakan teknologi internet telephony (seperti yang digunakan oleh Skype, GoogleTalk dan sebagainya). Operator yang lain, seperti Indosat memiliki kode akses 001 dan 011. Untuk telepon internasional murah dari Telkomsel gunakan 01017, Indosat 01016, XL 01000 dan Three 01089 sedang untuk Bakrie Telecom sambungan langsung kelas premium 009 menggunakan tarif murah yang setara dengan 017 dan 011. Sepertinya Esia belum meluncurkan kode akses VOIP 01009.
Nah dengan mengetahui strategi tarif telepon dalam tulisan ini diharapkan para pembaca menjadi lebih maklum dan tidak segan-segan melakukan telepon lagi karena mengetahui dengan pasti berapa tarif telepon per menit yang kita lakukan. Kalau ragu gunakan TELCOLATOR nya Paseban.Com. Jangan lupa informasikan hal ini kepada rekan-rekan yang lain.
tohnya panggilan ke PSTN (Telkom Fixed Line), tarif diberlakukan untuk zona 1, zona 2, dan zona 3. Sekali lagi dengan menggunakanTELCOLATOR hal ini bisa disimulasi dengan cepat dan mudah.
Untuk pembicaraan Internasional, saat ini juga sudah banyak pilihan tersedia berdasarkan kualitas suara. Untuk panggilan internasional, perusahaan Telkom Group memiliki tiga tingkatan kualitas, teknologi dan harga dengan kode akses yang berbeda yaitu kode akses 007, 017 dan 01017. Kode akses yang terakhir dikenal murah karena menggunakan teknologi internet telephony (seperti yang digunakan oleh Skype, GoogleTalk dan sebagainya). Operator yang lain, seperti Indosat memiliki kode akses 001 dan 011. Untuk telepon internasional murah dari Telkomsel gunakan 01017, Indosat 01016, XL 01000 dan Three 01089 sedang untuk Bakrie Telecom sambungan langsung kelas premium 009 menggunakan tarif murah yang setara dengan 017 dan 011. Sepertinya Esia belum meluncurkan kode akses VOIP 01009.
Nah dengan mengetahui strategi tarif telepon dalam tulisan ini diharapkan para pembaca menjadi lebih maklum dan tidak segan-segan melakukan telepon lagi karena mengetahui dengan pasti berapa tarif telepon per menit yang kita lakukan. Kalau ragu gunakan TELCOLATOR nya Paseban.Com. Jangan lupa informasikan hal ini kepada rekan-rekan yang lain.
Solusi
Menurut kelompok kami, solusi untuk para pengguna provider adalah :
1. Jangan beli perdana hanya karena tawaran – tawaran yang belum tentu kebenaraannya.
2. Jika Anda penggemar internet sebaiknya beli atau gunakan kartu yang memberikan pelayanan lebih di internet.
3. Jika Anda yang menyenangi untuk telepon atau sms sebaiknya gunakan kartu yang memang memberikan pelayanan lebih pada sms dan telepon.
Solusi untuk perusahaan adalah :
1. Jangan terlalu banyak mengobral janji.
2. Perhatikan pengguna provider agar tidak merasa di bohongi.
3. Provider harus lebih transparan kepada konsumen.
Kesimpulan
Perbandingan tarif telepon antara GSM dan CDMA ke operator lain.
• Tarif telepon per menit untuk GSM :
M3 adalah Rp 1500 / menit
XL adalah Rp 3600 / menit
AXIS adalah Rp 390 / menit
Disini terlihat bahwa persaingan yang terjadi pada ketiga Provider GSM, yang lebih hemat adalah provider GSM AXIS .
• Tarif telepon per menit untuk CDMA :
ESIA adalah Rp 800 / menit
FLEXI adalah Rp 709 / menit.
Persaingan CDMA paling hemat adalah Provider FLEXI
Minggu, 30 Oktober 2011
Tugas Kelompok Etika Profesi Akuntansi
Persaingan Bisnis Yang Sehat
Maryati (20208778)
Merdekawati Zahara (20208796)
Rika Pransiska (21208056)
Kelas : 4 EB 08
Universitas Gunadarma
2011
Memanfaatkan ketatnya persaingan
28 Sep 2011
OLEH RAYOION SUBIANTORO Wartawan Bisnis Indonesia
Ketatnya kompetisi bisnis di antara tiga besar operator telekomunikasi seluler yakni Indosat,
Telkomsel, dan XL Axiata, menjadi berkah bagi agensi periklanan,tidak terkecuali PT Fortune Indonesia Tbk.
Iklan operator telekomunikasi sehari-hari marak menghias media cetak maupun elektronik. Hal ini jelas menjadi peluang bagi agensi periklanan, dan Fortune bisa mengambil kesempatan yang ada.
XL Axiata yang ada di bawah naungan Grup Axiata, Malaysia, mulai tahun lalu memilih Fortune sebagai agensi periklanan-nya guna memenangi pencitraan di industri telekomunikasi.
Sebelumnya, emiten berkode efek FORU itu juga telah mengikat kontrak proyek iklan dengan Sampoerna Telecommunication. Benjairahnya industri telekomunikasi terus menopang pertumbuhan bisnis periklanan Fortune, di mana perseroan merupakan satu-satunya emiten jasa komunikasi terpadu yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Di dalam negeri, berdasarkan riset PT Pemeringkat Efek Indo-nesia (Pefindo), belanja iklan terbesar datang dari operator-operator telekomunikasi. Ketatnya persaingan di industri itu memicu tingginya angka promosi.
Selama rentang 2008-2010, pengeluaran iklan di sektor telekomunikasi terus tumbuh. Pada
2008sebesar Rp4,37 triliun, lalu
2009senilai Rp3,8 triliun, dan tahun lalu mencapai Rp5 triliun. Pada semester 1/2011, belanja iklan di sektor telekomunikasi tercatat Rp2,6 triliun.
Pefindo mencatat pada Januari-Juni 2011, belanja iklan nasional dibandingkan dengan belanja pada periode yang sama tahun lalu tumbuh 17% mencapai
Rp33,4 triliun. Hingga tahun ini. belanja iklan nasional diprediksi mencapai Rp65 triliun, naik 8% dibandingkan dengan Rp60 triliun pada tahun lalu.
Adapun, pendapatan Fortune paling.besar dikontribusikan dari bisnis jasa periklanan. Sepanjang tahun lalu, penjualan dari jasa periklanan perseroan sebesar Rp452 miliar atau menyumbang 92% terhadap konsolidasi penjualan.
Hingga semester 1/2011, jasa periklanan berkontribusi Rpl98 miliar atau sebesar 88% dari total penjualan perseroan.
Fortune terjun ke jasa periklanan melalui anak usaha PT Pelita
Alembana. Bisnis lainnya adalah jasa kehumasan yang ditangani oleh anak usahanya PT Fortune PR, lalu desain grafis oleh PT Fortune Adiwicipta, dan jasa perjalanan wisata oleh PT Fortune Travindo.
"Di dalam industri periklanan, FORU memiliki posisi yang dominan di antara agensi-agensi besar lainnya di dalam negeri. Dengan terus meningkatnya belanja iklan nasional, kami percaya FORU memiliki prospek yang bagus ke depannya," demikian pernyataan Pefindo dalam riset yang dirilis pada 13 September 2011.
Didukung oleh kondisi ekonomi Indonesia yang kondusif, danpredikat sebagai salah satu agensi iklan terbesar, Pefindo yakin Fortune bisa meraup pendapatan sebesar Rp602 miliar tahun ini, atau meningkat 23% dibandingkan dengan realisasi 2010.
Kompetisi ketat
Namun, menurut Pefindo, tingginya beban langsung dari tahun ke tahun menjadi kelemahan perseroan. Beban langsung yang tinggi tentu saja akan menggerus laba bersih perseroan.
"Pada 2010, margin beban langsung mencapai 87,31% atau Rp427 miliar, naik dari tahun sebelumnya 87,59% atau Rp3S3 miliar. Pada semester 1/2011, margin beban langsung sebesar 85,92.% atau mencapai Rpl70 miliar." jelas Pefindo.
Jangan lupakan juga berkembangnya industri periklanan di dalam negeri yang memicu ketatnya kompetisi antaragensi periklanan, sehingga menjadi anov man bagi Fortune.
Secara keseluruhan, ditopang industri periklanan yang diperkirakan terus tumbuh, harga saham perseroan dalam 12 bulan ke depan diprediksi berada di level Rpl90-Rp205 per saham.
Pefindo menggunakan metodologi penilaian discounted cash flow (DCF) dengan mempertimbangkan bahwa pertumbuhan pendapatan merupakan faktor yang paling memengaruhi dibandingkan dengan pertumbuhan aset. (mydioti(i$blsnis.co.id)
Minggu, 02 Oktober 2011
Etika Profesi Akuntansi
Didalam kasus Rapat Rancangan Undang - Undang Badan Penyelenggaraan jaminan social (RUU BPJS) di hotel mewah terdapat beberapa pelanggaran kode etik profesi akuntansi, diantaranya:
1. Prinsip Pertama ( Tanggung Jawab Profesi )Dalam kasus ini para anggota DPR selaku panitia Rapat RUU BPJS telah melanggar kode etik tanggung jawab profesi, karena selama 3 hari mereka mengadakan rapat dihotel berbintang lima dengan biaya sebesar Rp 241,3 juta. Jika dana tersebut digunakan untuk kepentingan social pasti akan lebih bermanfaat.
2. Prinsip Kedua ( Kepentingan Publik )Dalam hal ini para panitia rapat RUU BPJS telah menghabiskan biaya yang cukup besar, tanpa memikirkan rakyat kecil yang seharusnya lebih membutuhkan dana tersebut dan tindakan yang dilakukan mereka membuat rakyat semakin tidak percaya akan kinerja mereka ( hilangnya kepercayaan public )
3. Prinsip Ketiga ( Integritas )Dalam kasus ini kualitas dan tingkat integritas panitia RUU BPJS masih dipertanyakan karena mereka kurang memperhatikan rakyat kecil. Seharusnya mereka memiliki kualitas kepemimpinan yang cukup atau lebih agar mereka dapat lebih memahami posisi mereka dan dapat menjalankan amanat tersebut dengan sebaik – baiknya.
4. Prinsip Kelima ( Kompetensi dan Kehati – hatian Profesional )Para panitia rapat RUU BPJS tidak konsisten dengan profesi mereka, karena mereka mempunyai tugas untuk kepentingan social tetapi mereka malah menghabiskan biaya cukup besar untuk kepentingan mereka.